Malang, Indonesia – Sebuah penelitian yang didanai oleh Universitas Negeri Malang telah mengambil langkah signifikan dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi numerasi di kalangan peserta didik SMP. Dengan skema Penelitian Riset Kolaborasi Indonesia, Prof. Dr. Cholis Sa’dijah dari Universitas Negeri Malang selaku Ketua Mitra peneliti melakukan penelitian bersama dengan Lathiful Anwar, Ph.D (UM), Irma Rachmah Hidayah (UM) serta peneliti dari PTNBH lainnya yakni Prof. Dr. Yerizon dari Universitas Negeri Padang (UNP) dan Prof. Dr. I Made Arnawa dari Universitas Andalas. Penelitian ini berjudul “Implementasi Bahan Ajar Adaptif Digital Kurikulum Merdeka untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik SMP”.


Motivasi penelitian ini berasal dari hasil rendah yang diraih siswa Indonesia dalam survei PISA, menempatkan Indonesia di peringkat bawah dalam kompetensi membaca, matematika, dan sains. Ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, mulai dari pedagogi hingga infrastruktur dan tata kelola pendidikan. Merespons hal ini, pemerintah meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menghasilkan peserta didik sepanjang hayat yang kompetitif secara global dan memegang teguh nilai-nilai Pancasila.


Salah satu strategi utama dari Merdeka Belajar adalah pembangunan platform pendidikan nasional yang mengintegrasikan teknologi, pembaruan kurikulum, pedagogi, penilaian, dan peningkatan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Penelitian ini menyokong salah satu kekhasan kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran berdiferensiasi, yang mengakui keunikan setiap peserta didik dari gaya belajar hingga kemampuan dan budaya mereka.


Pada tahun 2022, penelitian ini berhasil menghasilkan bahan ajar adaptif digital yang memungkinkan pembelajaran yang holistik dan berpusat pada siswa, memberikan kebebasan psikologis, dan memfasilitasi pengembangan karakter dan emosional mereka. Bahan ajar ini telah divalidasi oleh pakar dan terbukti praktis serta efektif melalui uji coba terbatas.
Bahan ajar ini terintegrasi dengan soal penalaran seperti yang ditemukan dalam survei PISA, dengan tujuan meningkatkan literasi numerasi siswa. Penelitian ini menekankan pentingnya familiarisasi siswa dan guru dengan soal-soal berstandar internasional, yang lebih memfokuskan pada aplikasi pengetahuan daripada sekedar hafalan materi sekolah.


Menerapkan bahan ajar digital di masa pandemi, penelitian ini juga mencerminkan pentingnya teknologi digital dalam pendidikan saat ini. Platform digital yang dibangun mencakup kriteria seperti berpusat pada peserta didik, interdisipliner, relevan, berbasis proyek, dan kolaboratif, yang mendukung penyebarluasan informasi secara luas, cepat, efektif, dan efisien.


Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan factorial 2×2, membandingkan kelas yang menggunakan bahan ajar digital adaptif dengan kelas kontrol yang menggunakan bahan ajar standar. Sampel penelitian diambil dari peserta didik SMP di Malang dengan menggunakan random sampling. Instrumen yang digunakan meliputi angket, pedoman observasi, wawancara, dan tes kemampuan literasi numerasi. Data dianalisis menggunakan teknik persentase, deskripsi, dan Anova dua arah.


Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan bahan ajar digital adaptif dapat memfasilitasi siswa untuk belajar secara mandiri, meningkatkan minat dan motivasi belajar, serta memungkinkan pengalaman belajar yang lebih mendalam. Penelitian ini juga menekankan pentingnya pengembangan model pembelajaran berdiferensiasi yang berbasis pada budaya lokal untuk mendukung penggunaan bahan ajar ini. Kesimpulan dan saran penelitian mengarah pada pentingnya mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kemampuan akademik, gaya belajar, dan budaya.