Program studi S1 Sains Aktuaria Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang (UM) telah melaksanakan kegiatan kuliah praktisi yang diadakan pada Kamis, 27 Februari 2025 yang menghadirkan seorang pembicara ahli di bidang pasar modal, yaitu Septian Rizki Idanda, S.Ak., RSA Investment Specialist dari PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dibuka dengan sambutan oleh Bapak Lathiful Anwar, Ph.D. selaku Ketua Departemen Matematika, dan dihadiri oleh Koordinator Program Studi (Koorprodi) S1 Sains Aktuaria Azizah, S.Pd., M.Si, serta para dosen dan mahasiswa yang tersebar dari program studi Aktuaria, Matematika, Pendidikan Matematika, Akuntansi, Ekonomi dan bisnis, serta lainnya.

Kuliah praktisi ini mengusung tema “Investasi Cerdas: Pemanfaatan Matematika dalam Analisis Teknikal dan Fundamental untuk Pemilihan Saham”, yang bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana pengetahuan matematika dan aktuaria dapat diterapkan dalam analisis pasar modal, baik dari sisi fundamental maupun teknikal, untuk memilih saham yang tepat. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Universitas Negeri Malang (UM) dalam mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, terutama dalam hal link and match antara kurikulum akademik dengan kebutuhan dunia industri dan masyarakat. Kegiatan ini mendukung SDG 8 tentang Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan memberikan wawasan dan keterampilan yang relevan untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja yang semakin berkembang, serta SDG 17 tentang Kemitraan untuk Tujuan, yang tercermin dari kerjasama antara UM dan PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa terkait pasar modal.

Septian Rizki dalam pemaparannya mengibaratkan bursa efek sebagai sebuah mall, yang di dalamnya terdapat berbagai pihak seperti sekuritas, perusahaan, dan investor yang semuanya saling berinteraksi. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah produk-produk pasar modal, yang terdiri dari saham, obligasi, dan reksa dana. Saham, sebagai salah satu instrumen utama, dinilai memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan produk lainnya. Keuntungan ini berasal dari dividen yang dibagikan perusahaan serta capital gain yang diperoleh ketika harga saham naik.

Namun, untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, seorang investor harus memahami bagaimana memilih saham yang tepat. Septian Rizki menegaskan pentingnya analisis pasar modal yang terdiri dari dua pendekatan utama: analisis fundamental dan analisis teknikal. Dalam analisis fundamental, investor harus melihat nilai dari suatu perusahaan berdasarkan kinerja bisnis, laporan keuangan, serta valuasi perusahaan. Sementara itu, analisis teknikal lebih mengutamakan pergerakan harga saham yang biasanya digunakan oleh para trader. Penyebab fluktuasi harga saham juga menjadi sorotan dalam kuliah tersebut. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham di antaranya adalah kinerja perusahaan, aksi korporasi seperti penggabungan perusahaan (seperti yang terjadi pada Bank Syariah Indonesia atau BSI), kondisi ekonomi dan politik, serta kepentingan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk tidak hanya melihat saham berdasarkan harga semata, tetapi juga memahami latar belakang dan faktor yang mempengaruhi pergerakan harga tersebut.

Septian juga memberikan tips investasi yang sangat berguna bagi mahasiswa yang ingin mulai berinvestasi. Beberapa tips tersebut antara lain: kenali instrumen investasi, gunakan uang yang tidak diperlukan untuk kebutuhan mendesak (uang dingin), hindari tergiur dengan keuntungan besar yang tidak realistis, dan pastikan untuk berinvestasi hanya di perusahaan yang terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Septian mengingatkan bahwa edukasi pasar modal sangat penting, dan hal ini bisa dilakukan melalui sosialisasi baik secara online maupun offline, seperti yang diusulkan dalam pertanyaan mahasiswa mengenai cara meningkatkan iklim investasi di kalangan mahasiswa. Sosialisasi dengan mengundang OJK dan memperbanyak galeri investasi di kampus-kampus menjadi salah satu langkah strategis untuk mengenalkan mahasiswa pada dunia investasi dan pasar modal.

Selama sesi tanya jawab, terdapat beberapa pertanyaan yang menarik perhatian. Salah satunya dari mahasiswa Ekonomi dan Bisnis yang bertanya tentang regulasi yang melindungi investor dari potensi kecurangan. Septian menjelaskan bahwa otoritas jasa keuangan (OJK) memiliki peran penting dalam mengawasi dan mengatur transaksi keuangan di pasar modal untuk memastikan perlindungan bagi investor. Pertanyaan selanjutnya yang tak kalah menarik datang dari mahasiswa Aktuaria, yang mempertanyakan mengapa investasi lebih disarankan pada saham ketimbang waran yang harganya lebih murah. Septian menjelaskan bahwa waran merupakan instrumen yang sangat berisiko tinggi karena dapat kehilangan nilainya dalam waktu singkat. Oleh karena itu, bagi investor yang ingin berinvestasi secara lebih aman, saham merupakan pilihan yang lebih bijak.

Kegiatan kuliah praktisi ini tidak hanya memberikan wawasan yang bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga secara langsung mendukung salah satu IKU Perguruan Tinggi, yaitu penguatan kerjasama dengan industri serta penerapan kompetensi keilmuan di dunia nyata. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat menciptakan lebih banyak peluang kerja yang layak dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDG 8. Diharapkan, mahasiswa UM dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kuliah ini untuk lebih siap memasuki dunia kerja, terutama dalam bidang ekonomi dan pasar modal yang semakin berkembang.